Sabtu, 13 Juni 2009

Mani Encer, Apakah bisa punya anak?


Yth, pak dokter.

Saya Pur, 25 tahun, mahasiswa belum menikah. Terus terang saya sejak umur 16 tahun sudah sering melakukan onani setiap hari bahka bisa sampai 2 – 3 kali sehari. Gairah saya sangat besar dok, tetapi kenapa air mani saya encer ya dok? Apakah hormon saya kurang dan apakah setelah nikah nanti bisa punya anak? Yang normal berapa banyak jumlah cairan mani dan kekentalannya seperti apa dok? Sebelumnya terima kasih dok.

Sdr. Pur,
Sdr. Pur, saya kira wajar saja apabila gairah anda tinggi dan anda dapat melakukan masturbasi / onani sehari 2 – 3 kali, hal ini dapat terjadi karena seorang pria seusia anda memang kesehatan dan hormon androgennya sedang pada posisi puncak. Hanya saja perlu diketahui bahwa tidak semua pria sama (dapat melakukan) seperti anda dan secara fisiologis cairan mani / semen yang terkumpul pada kantong semen (vesica seminalis) baru akan penuh kembali minimal 2 hari setelah dikeluarkan / diejakulasikan. Jadi kalau anda melakukan masturbasi setiap hari maka sudah bisa dibayangkan cairan mani anda akan berkurang volumenya dan tampak lebih encer walaupun secara kasat mata kita tidak bisa memprediksi kualitas dari cairan mani tersebut.
Menurut panduan pemeriksaan laboratorium analisis semen yang diterbitkan oleh badan kesehatan dunia (WHO) tahun 1999, bahwa volume / jumlah cairan semen yang normal minimal 2 ml per-ejakulasi, sedangkan kekentalannya / viskositasnya yang dihitung dalam detik maka semen normal ukurannya tidak lebih dari 2 detik. Apabila cairan mani setelah diperiksa secara laboratoris tidak sesuai dengan kriteria tersebut di atas maka kemungkinan terdapat kelainan pada sistem reproduksinya, misalnya volume / jumlah dan konsentrasi sperma bila berkurang maka bisa disebabkan oleh menurunnya proses spermatogenesis / pembentukan sperma oleh testis (primer) atau karena pengaruh hormon FSH, LH dan testosteron (sekunder), selain dari seringnya ejakulasi.
Oleh karena itu untuk menentukan encer atau tidaknya cairan mani perlu dilakukan analisis semen, antara lain konsentrasi spermatozoa, motilitas dan morfologi spermatozoa dan pemeriksaan hormonal yang berkaitan, karena kalau hanya dengan penglihatan saja maka tidak dapat menentukan kualitas dan kuantitas cairan mani tersebut, dan untuk peluang mempunyai keturunan / anak maka harus dilakukan evaluasi pada pasangan suami-istri, karena fertilitas / kesuburan ditentukan oleh kedua faktor yaitu faktor wanita dan faktor pria.

Tidak ada komentar: